Oleh : Yusriani Nuruse
Hari ini bertepatan dengan hari Jumat. Ajakan bersedekah terkadang berseliweran di grup WhatsApp maupun di media sosial. Namun, terkadang ada yang merasa berat jika mendapatkan ajakan tersebut, padahal sesungguhnya itu adalah salah satu kunci terbukanya rezeki kita.
Namun, rasa syukur atas semua karunia Allah—list donasi yang baru dibuka tidak membutuhkan waktu lama tercukupi dari para relawan Tim Amal BKKS.
Hujan gerimis dari subuh menambah kesejukan pagi hari ini. Setelah selesai menyiapkan sarapan untuk putraku, kubuka pesan WhatsApp untuk mengecek informasi yang masuk tentang keluarga, pekerjaan, dan beberapa grup sosial yang kuikuti. Salah satunya, komunitas kemanusiaan Tim Amal BKKS, mengajak kami untuk mengambil bagian dalam kegiatan berbagi rezeki Jumat Berkah di beberapa lansia pedagang emperan di Pasar Cabbeng, Kab. Soppeng.
Setiap saat, panggilan hati untuk mereka yang membutuhkan uluran tangan tak bisa kuabaikan. Jujur saja, sebagai makhluk sosial, aku sangat membutuhkan mereka karena aku butuh doa-doa mereka sebagai jembatan menuju kesuksesan dan akhirat kelak.
Maka, aku pun bergegas ke tempat kerja, menunaikan tugasku sebagai tenaga honorer di salah satu instansi pemerintahan. Sesekali kubuka gawai dan membalas pesan WhatsApp dari sang motivatorku, Bapak Ruslan Ismail Mage, yang telah lama kurindui sapaan dan motivasinya. Ada semangat baru dan keharuan kurasakan bergejolak di dalam dada membaca pesan-pesan moral dan tentang perjuangan dalam peningkatan literasi di jagad ini.
Setelah pekerjaanku selesai, aku pun meminta izin pada atasan untuk menunaikan tugas kemanusiaanku. Sampai di Pasar Cabbeng, aku segera membagikan nasi berkah dan segelas es teh kepada pedagang emperan lansia, yang rata-rata penjual sayuran, serta bapak-bapak yang berprofesi sebagai tukang dorong gerobak atau kuli angkat barang.
Dari hasil bincang-bincang dengan salah satu pedagang, ia kadang harus menanggung kerugian bila sayur dagangannya tidak laku, terutama sayur daun-daunan yang gampang rusak atau layu.
Itulah yang membuat kami berinisiatif untuk berbagi kepada mereka, walau hanya sekadar nasi kotak dan segelas es teh. Wajah lelah namun tetap semangat dari para pedagang lansia adalah rasa syukur yang tidak ternilai untuk terus berjuang mencari nafkah.
Untuk itu, wahai sahabat, jangan pernah kau hitung sedekahmu, karena sesungguhnya sedekahmu adalah kunci rezekimu.
Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari ketika tidak ada lagi jual beli, tidak ada lagi persahabatan, dan tidak ada lagi syafaat. Orang-orang kafir itulah orang yang zalim.” (QS Al-Baqarah: 254)
Watansoppeng, 20 Juni 2025