Berkunjung ke Kabupaten Ngawi rasanya belum lengkap apabila tidak membawa buah tangan. Apalagi kalau bukan kripik tempe, ya betul sempatkan singgah terlebih dahulu ke sentra perajin keripik tempe di Desa Sadang, Kabupaten Ngawi. Soalnya menyesal belakangan tiada gunanya.

Pasalnya, hanya dari desa inilah tempe kripik diproduksi massal. Sentra industri rumah pembuatan kripik tempe di Desa Sadang Kecamatan/Kabupaten Ngawi Jawa Timur.

Warga di Desa Sadang ini semuanya menjadi perajin keripik tempe. Begitu memasuki sentra perajin tempe ini kita akan melihat di depan rumah kayu-kayu bakar nampak teronggok.

Kebetulan sewaktu kami ke desa tersebut hujan begitu deras, sehingga tidak nampak aktivitas para perajin tempe kripik khas Ngawi. Padahal biasanya di rumah mbak Kati banyak tepung dan kedelai yang sedang dijemur. Lantaran hujan dan melambungnya harga minyak goreng, aktivitas di dapur itu terbatas.

Meski harga minyak goreng meroket, rasa kripik tempe dari Desa Sadang ini tetaplah terkenal gurih dan renyah menggoyang lidah. Di tiap rumah terpampang plang bertulisan perajin keripik tempe. Salah satu perajin keripik tempe langganan kami yakni mbak Kati. Rumahnya berada di dekat jalan Desa.

Begitu kami datang membeli tempe, mbak Kati langsung mengemasnya dalam kardus, bukan hanya itu, kami juga disuguhi sajian kripik tempe yang terkenal renyah nan gurih itu.

Dari pantauan saya, hampir semua ibu rumah tangga di Desa Sadang ini menjadi perajin keripik tempe. Sehingga tidak ada warga desa yang berleha-leha. Mereka semua bergelut usaha keripik tempe.

Foto: Kripik Tempe Kati, Desa Sadang Ngawi Jawa Timur

Memang betul, usaha keripik tempe ini mampu meningkatkan perekonomian warga. Keripik tempe dari Desa Sadang ini memang berbeda dengan kripik tempe dari daerah lain. Warga disini mempunyai resep rahasia sehingga keripik tempe ini bisa gurih, renyah, dan tahan lama.

Rupanya salah satu resepnya yakni menggoreng keripik tempe ini harus dengan kayu bakar di tungku perapian dengan panas yang maksimal. Selain itu juga bumbu dan bahan keripik tempe juga pilihan.

Meski sudah ada kompor gas, gurihnya tempe di Desa Sadang, para perajin ini tetap mempertahankan menggunakan tungku berbahan kayu.

Melihat kondisi mbak Kati yang habis kena musibah, yakni korban tabrak lari ketika menjual kripik tempenya, kami tidak banyak berbicara. Setelah membayar dan kripik tempe dikemas dalam kardus, kami langsung bergegas pamit, dimana waktu itu harus berpacu dengan derasnya guyuran hujan yang membasahi Kabupaten Ngawi Jawa Timur. Sampai ketemu, entah kapan ya???

Kripik Tempe Ngawi merupakan industri rumahan yang terkenal, dan menjadikan sebagai produk unggulan yang layak mendapat perhatian serius dari pemerintah setempat, agar uaaha lokal di Kabupaten Ngawi ini mampu bersaing secara nasional maupun internasional.

Lokasi industri yang strategis dan dukungan Pemerintah Kabupaten Ngawi menjadikan kripik tempe sebagai produk unggulan merupakan faktor pendukung dalam pengembangan industri kecil kripik tempe.

Adapun bahan-bahan keripik tempe buatan mbak Kati, yakni kedelai, tepung beras, bawang putih, telor, minyak goreng dan lain-lain. Tempe yang sudah matang terlihat kuning kecokelatan dan tampak renyah buat menggoyang lidah.

(Visited 145 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

%d blogger menyukai ini: