Oleh: Muhammad Sadar*

Kondisi El Nino saat ini sungguh sangat memprihatinkan karena nyaris semua sektor kehidupan terdampak oleh fenomena alam tersebut. Mulai dari kebakaran hutan, lahan dan pemukiman penduduk yang berakibat pada polusi udara, gangguan jarak pandang hingga gangguan ISPA. Kekeringan berkepanjangan ini juga berdampak terhadap mengeringnya sumber-sumber air seperti sumur tanah dangkal dan sumur tanah dalam maupun tampungan air seperti waduk dan embung. Dampak buruk lain dari kemarau massif ini adalah produktivitas pertanaman menjadi rendah hingga gagal panen. Masa ini diperparah dengan melonjaknya harga-harga pangan pokok terutama komoditi padi dan hortikultura lainnya.

Namun ketika era El Nino bergejolak, pada hari ini Jumat 15 September 2023, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Barru melakukan kegiatan panen padi bersama yang berlokasi di kelompok tani Mabbulo Sibatang Desa Balusu Kecamatan Balusu. Kegiatan panen bersama dihadiri komponen antara lain Kepala Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan para staf, Mantri Tani, Para PPL, Babinsa, KTNA dan Petani setempat.Produktivitas yang dihasilkan mencapai 7,7 ton/ha. Sementara harga gabah kering panen yang berlaku saat ini di lokasi kelompok tani Mabbulo Sibatang sebesar Rp 6.700/kg.

Dalam sambutan dan arahannya, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Barru menyatakan bahwa Pemerintah senantiasa memberikan dukungan untuk keberlanjutan usaha tani yang dilakukan oleh para petani walaupun dalam era El Nino seperti ini. Begitu pun juga dengan peran, pendampingan dan pengawalan program dan kegiatan oleh para PPL akan selalu dilakukan dengan penuh tanggung jawab, dedikasi, dan pengabdian tanpa batas untuk kemajuan pertanian yang maju, mandiri dan modern.

Sebagai informasi bahwa pertanaman padi sekarang adalah implementasi dari musim tanam periode ke-dua (MT.Gadu) bulan April-September 2023. Realisasi tanam tersebut merupakan bagian dari program pemerintah dalam bentuk bantuan benih padi inbrida tahun 2023. Khusus Desa Balusu teralokasikan tiga kelompok tani sebagai penerima manfaat dengan sasaran tanam seluas 55 ha yaitu Mabbulo Sibatang 18 ha, Mabbulo Sibatang III 18 ha dan Masseddi Atie 19 ha. Jenis padi bantuan yaitu varietas Inpari 32 yang memiliki potensi produktivitas bisa mencapai 8,4 ton/ha gabah kering giling.

Semoga capaian produksi padi yang diperoleh petani di Desa Balusu mampu mengantisipasi kekurangan pasokan pangan yang terjadi saat ini. Di samping kontribusi tersebut kita berharap usaha tani padi bisa mengantarkan pendapatan yang memadai dan kesejahteraan meningkat bagi petani.

Salam Petani sebagai Pejuang Pangan Tanah Air.

*Penguji Perbenihan TPH
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Barru.

(Visited 168 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.