Berkerubung,
Sebangsa rayap dibangkai belatung,
Moncong hanya berguna berhitung untung,
Empati dan simpati dikubur dikawah gunung,
Memanipulasi sekitar agar congornya keras berdengung,
Salahpun, alibinya mengaung-ngaung menggebubung,
Rendah dan remeh menatap mata yang tak bergabung.
Benar,
Pengaruhnya busuk, garang menampar,
Kelit lidahnya pahit meludah ujar,
Aromanya sengit menjauh mawar,
Budayanya biadab, membunuh potensi telentang terkapar.
Yahhhh…
Jangan kalah,
Lawan dan telungkupkan otaknya sampai menyerah,
Hingga rengkah,
Belah,
.
.
dan
.
.
Pecah! (Je)