Pada Minggu, 18 September, bertepatan dengan hari libur umum “Festival Pertengahan Musim Gugur,” saya dan beberapa teman sesama Buruh Migran Indonesia (BMI) di Hong Kong memutuskan untuk mengisi waktu dengan tadabbur alam. Sebuah perjalanan yang sederhana, namun penuh makna. Kami memilih jalur Little Hawaii Trail, sebuah rute pendakian yang terletak di pinggiran kota Hong Kong, terkenal dengan air terjunnya yang menyejukkan jiwa.
Dalam kehidupan ini, setiap manusia tak lepas dari ujian dan masalah, baik itu terkait pekerjaan, ekonomi, ataupun rumah tangga. Di tengah tekanan dan kesibukan yang tak kunjung usai, kita dituntut untuk bijaksana dalam mengelola emosi dan menjaga keseimbangan batin. Salah satu cara yang menurut saya efektif adalah dengan mendekatkan diri pada alam, melalui tadabbur alam. Kegiatan ini bukan hanya sekadar wisata, melainkan sebuah perjalanan spiritual yang mendalam, di mana kita bisa merenungkan kebesaran Allah melalui ciptaan-Nya yang memukau.
Pagi itu, kami memulai perjalanan dari Stasiun MTR Po Lam, yang berjarak sekitar 30 menit berjalan kaki menuju Little Hawaii. Jalur yang menanjak dan dipenuhi bebatuan serta rerimbunan pohon awalnya terasa cukup menantang. Namun, bersama teman-teman, perjalanan ini menjadi lebih ringan. Kami berbincang, tertawa, dan saling menyemangati sepanjang perjalanan. Suasana kebersamaan membuat langkah-langkah terasa lebih ringan, bahkan di tengah medan yang cukup melelahkan.
Sesampainya di lokasi, pemandangan yang tersaji di hadapan kami benar-benar memukau. Air terjun yang mengalir deras dari ketinggian, suara gemericik air yang terus-menerus terdengar seperti lantunan zikir alam. Saya tak bisa menahan diri untuk mengucapkan “Allahu Akbar” berulang kali, sebagai wujud kekaguman saya atas keagungan ciptaan-Nya.
Air yang mengalir tiada henti, begitu tunduk pada perintah Sang Pencipta, membuat saya tertegun. Dari mana air ini berasal? Bagaimana bisa ia mengalir terus tanpa pernah berhenti? Semua itu adalah misteri yang hanya bisa dijelaskan oleh kebesaran Allah. Dalam keheningan alam, saya merasa terhubung dengan Sang Maha Kuasa, merenungkan betapa kecilnya diri ini dibandingkan dengan alam semesta yang begitu luas.
Di bawah aliran air terjun, saya duduk di atas batu, membiarkan air menyentuh kulit saya dan merasakan angin sejuk yang berhembus perlahan. Ketenangan perlahan meresap ke dalam jiwa, menghapus segala kelelahan dan kekhawatiran. Di momen itu, saya merasa seolah semua masalah yang pernah saya alami menjadi tak berarti. Allah yang Maha Besar selalu memiliki rencana yang lebih indah untuk hamba-Nya. Kita hanya perlu bahagia dan ikhlas menerima setiap takdir yang Dia gariskan.
Saya hanya mengambil beberapa foto, sekadar untuk mengabadikan momen ini, namun lebih dari itu, saya ingin meresapi setiap detik pengalaman ini. Duduk di bawah air terjun, saya terlarut dalam keheningan, memikirkan betapa agungnya ciptaan Allah dan betapa sering kita lupa untuk bersyukur di tengah kesibukan dunia.
Perjalanan ini bukan hanya tentang mendaki dan menikmati alam, melainkan tentang menemukan ketenangan dalam kebesaran Allah. Tadabbur alam di Little Hawaii Trail mengajarkan saya bahwa kebahagiaan sejati bukanlah dari banyaknya harta atau prestasi duniawi, melainkan dari kedamaian hati yang dekat dengan Sang Pencipta. Di tengah derasnya air terjun dan sejuknya udara pagi, saya belajar untuk lebih ikhlas dan bersyukur.
Setelah beberapa saat merenung, saya dan teman-teman mulai berkemas untuk kembali pulang. Meski berat meninggalkan tempat itu, hati kami penuh dengan rasa syukur. Perjalanan ini mengingatkan kami bahwa dalam setiap kesulitan yang kita hadapi, selalu ada jalan untuk menemukan kedamaian, asalkan kita mampu melihat dan merasakan kehadiran Allah dalam setiap aspek kehidupan kita.
Little Hawaii Trail mungkin hanyalah sebuah jalur pendakian di pinggiran kota, namun bagi saya, tempat ini adalah saksi bisu dari sebuah perjalanan spiritual yang mendalam. Sebuah pengingat bahwa dalam kesederhanaan alam, tersimpan kebesaran Allah yang tak terhingga. []
Nature Contemplation to the Little Hawaii Trail
On Sunday, September 18, coinciding with the public holiday “Mid-Autumn Festival,” I and several fellow Indonesian Migrant Workers (BMI) in Hong Kong decided to fill our time with nature contemplation. A simple, yet meaningful journey. We chose the Little Hawaii Trail, a hiking route located on the outskirts of Hong Kong, famous for its soothing waterfalls.
In this life, every human being is inseparable from trials and problems, whether related to work, the economy, or household. In the midst of endless pressure and busyness, we are required to be wise in managing our emotions and maintaining inner balance. One way that I think is effective is to get closer to nature, through nature contemplation. This activity is not just a tour, but a deep spiritual journey, where we can reflect on the greatness of God through His amazing creations.
That morning, we started our journey from Po Lam MTR Station, which is about a 30-minute walk to Little Hawaii. The uphill path filled with rocks and dense trees initially felt quite challenging. However, with friends, this journey became easier. We chatted, laughed, and encouraged each other throughout the journey. The atmosphere of togetherness made our steps feel lighter, even in the midst of quite tiring terrain.
When we arrived at the location, the view presented before us was truly stunning. A waterfall flowing rapidly from a height, the sound of gurgling water that continuously sounded like the chanting of nature’s dhikr. I couldn’t help but say “Allahu Akbar” over and over again, as a form of my admiration for the greatness of His creation.
The water that flowed endlessly, so submissive to the Creator’s command, left me stunned. Where did this water come from? How could it flow continuously without ever stopping? All of that is a mystery that can only be explained by the greatness of Allah. In the silence of nature, I felt connected to the Almighty, contemplating how small I am compared to the vast universe.
Under the waterfall, I sat on a rock, letting the water touch my skin and feeling the cool breeze blowing slowly. Calmness slowly seeped into my soul, erasing all fatigue and worries. At that moment, I felt as if all the problems I had ever experienced were meaningless. The Almighty God always has a more beautiful plan for His servants. We just need to be happy and accept every destiny that He has outlined.
I only took a few photos, just to capture this moment, but more than that, I wanted to absorb every second of this experience. Sitting under the waterfall, I was lost in silence, thinking about how great God’s creation is and how often we forget to be grateful in the midst of the busyness of the world.
This trip was not only about climbing and enjoying nature, but about finding peace in the greatness of God. Contemplation of nature on the Little Hawaii Trail taught me that true happiness does not come from the abundance of worldly possessions or achievements, but from the peace of heart that is close to the Creator. In the midst of the rushing waterfall and the cool morning air, I learned to be more sincere and grateful.
After a few moments of reflection, my friends and I started packing to go home. Although it was hard to leave that place, our hearts were full of gratitude. This journey reminds us that in every difficulty we face, there is always a way to find peace, as long as we are able to see and feel the presence of God in every aspect of our lives.
Little Hawaii Trail may be just a hiking trail in the suburbs, but for me, this place is a silent witness to a profound spiritual journey. A reminder that in the simplicity of nature, the infinite greatness of God is stored. []