Ternyata dugaan aku benar dimana Yano mengakui bahwa ia benaran datang ketika feelingku tergoncang begitu hebat. Aku tidak tahu yang jelas aku sadar bahwa Yano tidak mencintaiku. Ia hanya mau mendekatiku saja karena merasa nyaman. Aku tentu berbalik arah dimana aku benaran memiliki perasaan saat pertama kali ketemu di dunia nyata.
Aku sadar segala yang aku rasakan takkan pernah bisa terwujud seperti yang aku inginkan. Bagi wanita pecundang mungkin malu mengakuinya tapi aku bukan wanita pecundang. Aku ingin mengakui kepada dunia bahwa aku benaran mencintai Yano setulus hati entah mengapa. Perasaan itu lahir tanpa sebab, bahkan aku tak peduli apa kata dunia tentang diriku, karena aku sungguh mencintai, Ujar Art dalam hati sebelum mengungkapkan fakta sesungguhnya.
Jika aku salah semestinya Tuhan yang harus disalahkan, karena ketika aku mencintai Yanopun semua berdasarkan kasih dan karunia Tuhan semata. Apakah aku berdosa sampai harus mencintai seorang pria yang telah beristri? Terus mengapa Tuhan alihkan rasa cinta suamiku pada wanita lain, jika dunia masih berpikir jika mencintai suami orang itu haram. Terus mengapa suamiku mencintai istri orang di anggap Fine, kata orang!
Ah ini sama halnya Tuhan juga mempermainkan kodrat kita sebagai mahkluk ciptaanya. Apabila Tuhan tahu segalanya maka Tuhan juga akan mengetahui porsi cintaku kepada Yano. Meskipun aku sadar di sisi kiri Yano sudah ada seorang istri sama seperti aku. Jika sisi kananku Tuhan alihkan ke sisi wanita lain, apa tak mungkin sisi kanan orang alias suami orang juga percaya aku, aku harus nolak? Semua kan permainan Tuhan kenapa harus takut.
Jika kita ciptakan menurut gambar dan rupa Tuhan Allah dan kita juga permainkan oleh lewat ujianNya Tuhan bagi kita maka aku juga butuh keberanian untuk mencintai. Aku sadar Yano bukan pria baik-baik, ia gila wanita tapi apakah aku salah jika aku mencintainya dengan tulus? Jika salah coba dunia jelaskan kepadaku karena aku tak bisa bertanya pada jalur surga, sebab aku menyadari satu hal akan diriku yakni adalah wanita yang bakalan di kirim ke neraka karena terlalu mencintai suami wanita lain. Berarti Tuhan juga tidak adil karena yang aku tahu, aku mencintai Yano karena dia juga suami orang tapi ada satu energi yang tak bisa memisahkan aku dan dia.
Jika mencintai suami orang adalah calon masuk neraka maka bagaimana aku nanti masuk ke neraka di antara dua pria satu suami, aku yang tak lagi aku cintai karena tak setia satu suami orang yang membuat aku menyadari bahwa aku tulus mencintainya meskipun aku sadar, jika mencintai suami orang itu salah. jika itu salah berarti Yano jauh lebih bersalah lagi dari aku, karena ia hadir di saat yang tepat. Tuhan apakah kami benaran manusia? Jika kami manusia ciptaan Engkau, coba jelaskan padaku di mana letak kesalahanku. Mungkin dengan itu aku akan menyadari bahwa semua benar menurutmu hanya hatiku yang salah.
Kadang aku pikir, salahkah aku tak lagi mencintai suamiku yang tak setia seperti yang tertulis dalam sebuah novel favoritku? Jika suami tak setia mengapa kita harus setia? Jika pasangan kita mencari enaknya mengapa kita harus menjadi penonton? Apakah karena wanita harus terus ditekan untuk melunasi utang nenek moyang yang di anggap menyebabkan dosa pertama kali?
Banyak sekali sahabatku juga kaum aku yang menasehatiku untuk balik dan memperbaiki relasi yang sudah kusut, bahkan keluarga terlalu peduli agar aku balik demi materi yang telah aku tumpahkan selama bertahun-tahun tanpa kenal lelah. Namun aku hanya menjawab, jika yang sudah pernah mengalami posisiku saja, yang akan paham akan apa yang aku alami. Betapa berharganya ajaran orang tua kita bagi kita anak-anaknya. Aku menyadari akan hal itu. Namun aku adalah aku dan tak bisa menjadikan diriku seperti orang tuaku atau orang lain yang memilih bertahan hidup hanya materi atau hasil perjuangan. Intinya aku mencintai Yano, ujar Art dalam hati selama berhari-hari.
Ternyata Jawaban Yano benar dan aku Art tak harus menutupi bahwa feeliingku malam itu benar bahwa Yano datang benaran, dengan alasan inilah aku mau mengatakan kepada orang-orang di planet bumi ini bahwa aku sungguh telah mencintai Yano seluas Samudra juga sedalam lautan, meski apapun yang jadi penghalang. Pada tanggal 28 pagi Yano chat ingin ke rumah. Aku tetap sarankan agar ia bisa setia sama istrinya. Yano Nekad dan datang lagi ke rumah.
Pagi-pagi buta aku mengira ia hanya iseng ternyata benar. Aku mempersilahkan Yano duduk di teras karena aku masih ada kegiatan oleh temanku untuk bagikan makanan ringan buat anak-anak. Yano tak ingin duduk ia hanya berdiri sejenak. Tak lama aku balik. Yano, maukah ikut aku kita pergi ambil makanan buat anak-anakmu. Yano malu dan merasa mider. Tidak Art, itu tidak boleh terjadi. Okey no problem silahkan tunggu di sini. Aku lalu pergi lagi ke teman meminta makanan ringan untuk anak-anak Yano.
Aku langsung balik ketika usai menerima makanan ringan tersebut. Balik ke rumah Yano hanya berdiri mungkin perasaannya tidak enak saja. Akhirnya aku membungkus agar ia membawanya. Tiba-tiba Yano berkata jika ia mau berkunjung ke rumah saudara dekat tanah yang di beli oleh Yano. Lalu ya balik dan berkata hendak pulang. Aku tidak membohongi diriku bahwa ketika feelingku benar maka semua bakalan aku lakukan demi Yano karena porsi rasa cintaku padanya takkan pernah berkurang lagi. Sambil aku mencoba berdamai dengan perasaanku lalu aku berkata kepada Yano bahwa ia butuh sarapan baru balik.
Yano pun menjawab ia malu, tapi aku harus melakukan kewajibanku meskipun aku sadar dia adalah suami orang, tapi layaknya sebagai manusia aku berkehendak meyadarkan dia dengan cara ini. Duduk sebentar ya! Aku lalu pergi ke dapur dan membuat seshacet Good Day baginya. Saat aku membawanya ia berkata jika aku melakukan sebuah gelas buat putraku karena ia merasa malu sama putraku.
Akupun lalu menjelaskan bahwa aku bukan ibu pecundag Yano, aku masih bertahan hidup karena anak-anakku lalu aku buat apa? Aku tentu saja tak mau berbohong atas relasi kita dan tidak marah. Justru putraku berharap agar kau tetap menjadi sahabat terbaikku dan berpesan agar aku tak boleh mencintaimu, karena kau adalah suami orang, ayah anak kamu serta ia berharap kita hanya teman dan tak lebih dari teman. Ia bahkan memberi saran ke aku. Yano biarkan apa yang dilakukan ayah ke ibu terbayar dengan sendirian atas perbuatannya, tapi aku mohon ibu jangan percaya om Yano karena istrinya saja ia mampu membohonginya seperti ayah mengkhianati ibu, apa ibu yakin Om Yano mencintai ibu setulus ibu mencintainya! Itu yang sering aku peroleh dari putraku.
Tak lama kemudian Yano berkata, yuk Art mandi kalau mau pergi beraktivitas. Aku merasa salut sama perhatian Yano pada diriku. Akhirnya aku mandi dan berdandang. Yano tetap menungguku. Saat aku keluar dari kamar ia salut dan itu hari pertamaku mencoba berjalan kaki sama Yano menuju tempat akitivitasku. Saat berjalan dengan Yano aku mulai berpikir bahwa aku sedang berjalan dengan suami orang. Tiba di lapangan Yano pun berlalu.
Pulang dari kerja aku merasa kesepian sendirian di rumah. Aku hanya mencoba call biar bisa bercanda. Yano tahu arti bahasa syaratku. Tanpa menjawab Yano langsung datang dengan motor. Aku melihat dari arah jendela kamar. Kenapa ia jauh lebih mengerti kesendirianku? Apakah ini yang pernah suamiku lakukan pada wanita lain di luar sana? Apakah ini adalah salah satu cara agar aku bisa melunasi beban hutang dosa suamiku pada wanita lain di luar sana? Tapi aku adalah aku dan aku tulus mencintai Yano. Berpikir sambil bejalan menuju pintu, Yano sudah berdiri di hadapan pintu rumah. Tanpa berkata apa-apa Yano lalu masuk ke rumah dan berkata, anak-anak di mana? Oh mereka sedang beraktivitas Yano. Kok tiba-tiba muncul lagi, kangen ya?
Art kamu sadar tidak mendengar suara kamu saja, aku tidak bisa tidur bagaimana kamu bisa kerjain aku dengan nomor panggilan pribadi Art. Aku tahu itu kamu ujarnya. Tanganku masih saja menyentuh pintu untuk menutupinya tanpa suara hanya dengan bahasa tubuh Yano, mulai menyentuh bibirku dan memeluk aku erat-erat. I love you Art, hari ini aku ingin kita bercumbu lagi. Yano please jangan gitu, bisa kita berbincang saja, ujarku untuk menyadarkannya.
Namun yang terjadi tidak ada tawaran lagi dan tak ada ijin lagi. Yano langsung mendekap erat diriku seerat mungkin dan kami tengelam lagi ke dunia kami yakni romantis bersama hingga Yano tak bisa lepaskan dekapannya. Hari yang indah pada tanggal 28/09/2024 hubungan kami tak bisa dihentikan oleh siapapun, kecuali Tuhan.
Indah dan terkesan kala Yano berkata, Art mendengar suaramu saja aku tak bisa bernafas apalagi aku harus melupakan kamu Art, karena aku tulus mencintaimu entah kenapa aku juga tak paham akan diriku sendiri. Jam menjelang 15: 30 Yano pamit dan pergi menjemput putranya hari itu.
bersambung…….