Aku masih tercatat sebagai salah satu mahasiswa di Universitas Pahlawan Devisa di Hong Kong, sebuah lembaga pendidikan yang memberikan harapan baru bagi para buruh migran. Dengan niat kuat, Insyaallah, aku akan berusaha menjadi mahasiswa berprestasi dan lulus dengan predikat cumlaude. Aamiin ya rabbal alamiin.
Saat ini, perjalanan akademisku masih panjang. Ada 63 minggu lagi yang harus aku lewati sebelum bisa meraih ijazah kelulusan. Namun, itu hanya jika aku memutuskan untuk tidak melanjutkan studi ke jenjang berikutnya. Saat ini, aku masih menikmati proses sebagai seorang mahasiswa, meski harus diakui, tantangannya tidaklah mudah.
Materi kuliah sering kali terasa sulit dan rumit. Tak hanya itu, memahami karakter dosen juga menjadi tantangan tersendiri. Setiap dosen memiliki pendekatan yang berbeda-beda, dan aku harus pandai-pandai menyesuaikan diri. Namun, di balik semua itu, ada satu hal yang selalu aku pegang teguh: aku tidak akan menyerah meskipun lelah.
Di kampung halaman, ribuan orang berlomba-lomba untuk bisa masuk ke universitas ini. Alhamdulillah, aku merasa sangat bersyukur bisa menjadi salah satu dari mereka yang berhasil diterima. Setiap kali rasa lelah mulai menghinggapi, aku selalu ingat bahwa ada begitu banyak orang di luar sana yang berharap berada di posisiku saat ini. Ini adalah anugerah yang harus aku syukuri, dan semangatku harus tetap membara.
Tidak sedikit teman-teman sesama mahasiswa yang selalu memberikan dukungan dan semangat padaku. Mereka adalah bagian dari perjalanan ini, teman seperjuangan yang sama-sama berjuang untuk masa depan yang lebih baik. Mereka yang sudah berjuang kuliah di Universitas Pahlawan Devisa ini menjadi sumber inspirasi bagiku. Aku abadikan nama-nama mereka dalam diary mewah ini, sebagai tanda cintaku dan penghargaan atas perjuangan mereka.
Setiap hari, kami saling berbagi cerita, suka, dan duka dalam menjalani kehidupan sebagai mahasiswa sekaligus buruh migran. Kami sadar, perjalanan ini tidaklah mudah. Namun, dukungan dari teman-teman membuat segala tantangan menjadi lebih ringan. Kami saling menguatkan, mengingatkan tujuan besar yang ingin dicapai, yaitu memberikan kehidupan yang lebih baik untuk keluarga di kampung halaman.
Universitas Pahlawan Devisa bukan hanya tempat kami menimba ilmu, tetapi juga wadah untuk membangun mimpi dan harapan. Di sini, kami belajar bahwa meskipun kami jauh dari rumah, pendidikan tetap bisa diraih. Kami diajarkan untuk tidak pernah menyerah, meskipun jalan yang harus ditempuh penuh dengan rintangan. Kami belajar bahwa setiap tetes keringat yang keluar adalah investasi untuk masa depan.
Setiap hari, aku bangun dengan semangat baru, meskipun tantangan terus berdatangan. Aku tahu, di ujung perjalanan ini, ada sebuah pencapaian yang akan sangat berarti. Bukan hanya untuk diriku sendiri, tetapi juga untuk keluarga dan semua orang yang mendukungku. Aku berjanji pada diriku sendiri untuk terus berjuang, tidak peduli seberapa sulit jalan yang harus dilalui.
Dan ketika hari itu tiba, ketika aku akhirnya bisa menggenggam ijazah kelulusan, aku tahu bahwa semua ini akan sepadan. Semua perjuangan, semua pengorbanan, akan terbayar lunas. Aku akan kembali ke kampung halaman dengan kepala tegak, membawa harapan baru untuk masa depan yang lebih cerah.
Berikut testimoni para mahasiswa yang selalu memberi support. Aku abadikan nama mereka dalam diary mewah ini, sebagai tanda cinta saya kepada mereka yang sudah berjuang kuliah di Universitas Pahlawan Devisa Hong Kong.
Yulia Sari: Ciayo , nanti ijazah finis terbaik dalam kesabaran meskipun ada saja komplenan dari dosen, haha…
Saya: Iya, sedang tanya jawab dengan dosen,haha…
Yulia Sari: Haha…
Rizma Shofia Marwah: Semangat belajar dan sukses ayankkk,emoji cinta.
Saya: Iya dong yank,kan kalau lulus ujian mau melanjutkan ke jenjang berikutnya gampang,haha…
Rizma Shofia Marwah:Betul!, nanti ilmu bisa nurunin ke anak cucu,mantu juga boleh,hehe…
Saya :He he…
Nur Hayati: Bener Mba, Universitasnya bikin lelah.
Saya: a, sangat menantang dan memacu adrenalin,haha…
Nur Hayati: Jadi ngakak aku bacanya,haha…
Mae Munanah: Pengen cepat lulus ce(mba)!
Saya: Semangat belajar, kuasai materi pelajarannya, pecahkan akar permasalahannya, insyaallah waktu akan cepat berlalu,tarikkkk koperrrrr,haha…
Leng Lhoi: Bersyukur banget ya ce,haha…hayo semangat!
Saya: Iya dong, ingat perjuangan kita ketika mau berangkat kuliah, penuh deraian air mata, harapan orang tua semoga anaknya bisa menyelesaikan kuliah dengan baik.Di dunia ini tidak ada yang mudah, semua butuh proses dan perjuangan…#eh jadi ceramah.
Anni Santoso: Keren pokoknya,gak semua orang bisa kesini lho!
Saya: Hanya orang-orang terpilih yang bisa masuk ke Universitas ini, latihannnya saja seperti masuk akademi militer,iya ndak gaeesss…
Anni Santoso: Ho oh, pokoke Jian ngalah-ngalahin tenan.
Ce,kamu pernah masuk IPMH gak dulu, wajahnya kamu kok mirip anak daerah Cilacap?
Saya: Iyes, saya alamiin IPMH,asli Cilacap
Anni Santoso: Ok,Ce,kalau begitu ndak salah berarti.
Saya: Njenengan sinten bund?maaf saya lupa!
Anni Santoso:Aku yang sering sama Mba Arum itu lho!
Fatmawati:Aku bulan 10 tgl 12 finis kontrak,kayaoo!
Saya: Selamat Mba, semoga mendapatkan ijazah cumlaude, aamiin.
Fatmawati: Ijazahku baru 6,Ce,haha…
Saya: Waoowww,perlu ditambah?haha…
Tia Rdm: Kalau sudah lulus punya gelar apa,Ce?
Saya: Jangan salah, gelarnya adalah Pahlawan Devisa, namanya akan terus terukir indah dan akan selalu dikenang sepanjang masa.
Dhena Safira: Lebih singkatnya UPE (Universitas Perabuan)!
Saya: Iya, karena jurusan ini materi pelajarannya memang dibidang rumah tangga,tapi keren kok, presiden saja ndak bakalan mampu,hehe…
Dhena Safira: Gak apa-apa, sama-sama buat nyari uang juga dan lebih menghemat waktu dan tidak mengambil hak orang lain.
Saya: Sangat setuju Mba.
DA Mini: Aku tinggal 8 bulan lagi nunggu ijazah Mba!
Saya: Semangat Mba!
Yuweng Shan: Kayao Ce (semangat mba),ini yang ke 17 tahun di Hong Kong.
Saya: Masya Allah, pasti gelarnya banyak banget ya bund?
Yuweng Shan: Bukan banyak lagi!, liku-liku hidup di Hong Kong dah lengkap,Ce!
Saya: Benar-benar perjuangan yang menguras emosi ya bund?
Ara Adzaki: Semangat berjuang di negara beton yang penuh dilematio, ujian bertubi-tubi, kita harus lewati level tertinggi biar dapat ijazah terbaik,15 tahun kubertahan di negara beton ini haha…
Saya: Luar biasa bunda, pahlawan devisa merangkap pahlawan keluarga, gelar yang sangat mulia.
Ara Adzaki: Aamiin ya rabbal alamiin, tetap berjuang jaga kewarasan mental kita ya?
Aku juga pernah kerja di Arab 7 tahun, Taiwan 3 tahun, yang paling lama di Hong Kong,sudah tiga negara aku kunjungi demi ijazah terbaik buat keluarga tercintaku,Mba!
Saya: Masya Allah, boleh nih berbagi pengalamannya bunda?
Ara Adzaki: Boleh saja, aslinya bekerja di manapun yang penting niat baik, fokus cari rezeki yang halal dan berkah, majikan baik, kita bisa nyaman bekerja walau kadang-kadang majikan ya sewaktu-waktu kumat ngomel,Iya itu wajar sih…
Pitriani:Mba , gimana caranya bisa bertahan, aku masih pemula, butuh motivasi!
Saya: Bismillah, niat lurus insyaallah selalu diberikan kemudahan, pokoknya sabar dengan segala ujian yang ada.
Ara Adzaki: Hihi semangat selalu buat pejuang keluarga,jaga kesehatan, kewarasan mental kita, ingat ya fokus cari uang buat anak, orang tua, keluarga, hati-hati dalam memilih teman.
Ainun Ainun: Seperti di daerah Po Tat ya Ce,Iya apa bukan?
Saya: ya bund,betul!
Ainun Ainun: Tinggal di atas apa di bawah Ce?,salam kenal ya Ce,aku juga di Po Tat!
Fha Fha: Hanya orang-orang tertentu yang mendapatkan gelar ijazah perdapuran,Choi Sum Hong Kong,haha…
Tidak berlaku untuk yang kaum mletre,akan stress kepalanya..
Saya: Karena Universitas ini hanya diperuntukkan bagi mereka yang memiliki mental tahan banting bund!
Shello Ma:Tek kirain Universitas mana, bentuknya gitu,haha…ya Allah, lelet buuaanggeettt otakku,buka komentar yang lain baru ngeh,haha…
Saya: Selamat anda kena prank,haha…
Shello Ma:Haha…iyaa… sampean kok ya lucu, betewe salam kenal dari Yun Long Mba!
Saya: Salam kenal juga Mba dari Sau Mau Ping.
Atine Milagros Grogol: Kayao,Ce!
Saya: Aaasyyyiiiaaappp!
Dinda Di HK: Istri yang cantik itu lulusannya Hong Kong,haha…
Tapi jangan bawa ijazah surat cerai ya Ce?
Saya: Hmmm…ini pertanyaan sulit,hehe
PapMama Mu Nak: Aku kurang 52 minggu lagi lulus,Ce, sekarang sedang di fase bodoamat,males mikir , dosennya kadang kiding,haha…
Saya: Emang iya, kalau dosennya kadang kiding bikin ndak fokus kuliah,haha…
PapaMama Mu Nak: Iya,Kace, bikin lelah jiwa,haha…
Penak Nyawang: Caranya gimana sih Ce?pengen ikutan juga!
Saya: Ikutan gimana?
Penak Nyawang: Kuliah!
Saya: Daftar dulu bestie
San Zika:79 minggu lagi, Bismillah finis kontrak
Saya: Aamiin ya rabbal alamiin
Siti Komariyah: Semangat!
Saya: Syiapppp, bestie!
Barbie Ling: Semangat CeCan, alhamdulilah saya sudah tamat ujian di Universitas of Hong Kong yang ke 07,ini mau melangkah ke 08,haha…
Saya: Waoowww, kapan rencana mau wisuda?
Barbie Ling: 7 kontrak,done!
Mau pulang loss, kok masih digondeli terus, dipikir-pikir kok ya eman-eman,nambah lagi say,haha…
Saya: Yang penting halal berkah, sukses dunia akhirat, aamiin ya rabbal alamiin
Fhida Rahma: Semangat, banyak orang di Indonesia yang ingin di posisimu saat ini, syukuri dan nikmati!
Saya: Betul, jangan menyerah,maju terus pantang mundur
Sri Haryati: Bismillah, semoga aku juga bisa lulus dengan lancar, walaupun masih kurang 89 minggu lagi,haha…
Minta doanya dong,cece,suhu HK,emkoy…
Saya: Pejuang sejati tak akan gentar menghadapi rintangan,ndak seru kalau tak ada tantangan, ciayooo…