Tidak ada yang abadi di dunia ini. Pada akhirnya, setiap kita akan kembali kepada pemilik-Nya. Dunia ini hanyalah persinggahan sementara, penuh dengan jejak-jejak hidup yang suatu saat akan hilang tersapu waktu. Kematian adalah kepastian, tak bisa dielakkan. Sebagaimana yang tertulis dalam firman-Nya: “Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian.”

Namun, ketika kabar kematian itu datang dari orang yang begitu dekat, dunia terasa runtuh.

Duhai, kawan.

Belum sepenuhnya aku percaya dengan apa yang kudengar. Tubuhku gemetar. Rasanya seolah kakiku tidak lagi berpijak di tanah. Kabar bahwa engkau telah tiada begitu mengguncang. Aku hanya bisa terdiam. Dalam hati, aku berharap ini hanyalah gurauan yang tak lucu. Tapi, semakin kucari kebenarannya, semakin nyata bahwa ini bukan mimpi. Engkau, sahabat, telah pergi. Ini adalah kenyataan pahit yang tak terhindarkan.

“Selamat beristirahat dalam keabadian, kawan. Rasa sakitmu kini telah berakhir. Semua penderitaan yang kau alami kini sudah tiada. Hatiku pilu, dadaku sesak. Kabar kepergianmu begitu menohok hati. Masih begitu jelas dalam ingatan—tawa renyahmu, suaramu yang merdu, bahkan candaan kecil yang selalu memeriahkan hari-hari kita.”

Tak mudah bagiku untuk merelakan kepergianmu. Tak mudah menghapus semua kenangan yang kita ukir bersama. Rasanya baru kemarin kita berbagi cerita, tertawa bersama, membicarakan hal-hal yang ringan namun selalu mendalam. Tetapi, siapa kita untuk melawan takdir? Tuhan sudah lebih dulu bercerita tentang perjalanan hidup kita, dan kita hanya bisa menerima skenario-Nya.

Perpisahan ini memang begitu menyesakkan. Namun, merelakan dan mengikhlaskan adalah satu-satunya jalan meskipun air mata terus mengalir. Setiap momen yang pernah kita lalui bersama kini berubah menjadi kenangan. Kenangan itu akan selalu tersimpan indah dalam ingatan.

Kawan, kita pernah bertemu.

Kita pernah saling bercerita tentang kehidupan. Ada tawa, meski kadang hati kita tak mampu tertawa seutuhnya. Ada duka yang tak selalu bisa kita tangisi. Hidup adalah perjalanan panjang yang penuh dengan kebahagiaan dan kesedihan, namun kita selalu melewatinya bersama. Kini, senyum dan tawamu yang hangat itu telah pergi bersama angin, menyisakan bisikan halus yang membawa namamu pelan-pelan menjauh.

Terima kasih, kawan.

Terima kasih telah menjadi sahabat yang luar biasa. Kau selalu ada di setiap liku kehidupan, baik saat pahit maupun manis. Kau tak pernah absen mendukungku dengan penuh cinta dan ketulusan. Kau adalah bumbu dalam perjalanan hidupku, pelangi yang muncul setelah badai reda. Kita tahu, pertemuan yang dimulai dengan kebaikan tidak akan pernah benar-benar berakhir dengan perpisahan. Tidak ada alasan untuk melupakan, bahkan ketika jarak memisahkan.

Dengan deraian air mata yang tak kunjung berhenti, aku ucapkan selamat jalan, kawan. Tidak ada yang ingin berpisah, tetapi takdir telah berbicara. Kenangan-kenangan yang kita ciptakan bersama akan selalu menjadi alur kisah yang mengisi kekosongan saat sepi melanda.

Kini kau telah pergi, jauh tak bisa kuraih, tak bisa kurengkuh. Tapi, doaku akan selalu menemanimu. Di sudut hati ini, setiap doa akan kupersembahkan untukmu, setiap harapan akan kutitipkan pada angin yang membawa namamu ke keabadian. Engkau bagaikan pahlawan yang gugur dalam medan juang, membawa berjuta kenangan di pundakmu, dengan tekad yang besar dan impian yang tak terhitung.

Kita adalah teman seperjuangan.

Selama ini, kita saling menguatkan, selalu ada satu sama lain di setiap langkah dan ujian. Kita menghadapi semua tantangan dengan penuh keberanian dan tak pernah menyerah. Bersamamu, segala kesulitan terasa lebih ringan. Bersamamu, setiap langkah terasa penuh arti.

Kini, perjalanan kita berubah. Kau telah sampai di ujungnya lebih dulu, tapi persahabatan kita tetap hidup dalam setiap detak jantungku. Hadiah dari waktu adalah kenangan. Dan kenangan tentangmu, kawan, akan selalu terjaga di hati ini.

Teruntuk sahabat seperjuangan, Bunda Mulyani binti Mulyono, yang telah berpulang ke Rahmatullah pada 10 Oktober 2024 di Hong Kong, pada hari Kamis pukul lima sore. Kau akan selalu dikenang, dan cintaku untukmu tak akan pernah pudar. []


There is a Story in Every Journey

Nothing is eternal in this world. In the end, each of us will return to its owner. This world is just a temporary stopover, full of traces of life that will one day disappear swept away by time. Death is a certainty, unavoidable. As written in His word: “Every soul will surely taste death.”

However, when the news of death came from someone so close, the world felt like it had collapsed.

Oh, my friend.

I didn’t fully believe what I heard. My body was shaking. It felt as if my feet were no longer on the ground. The news that you were gone was so shocking. I could only remain silent. In my heart, I hoped this was just an unfunny joke. But, the more I searched for the truth, the more it became clear that this was not a dream. You, my friend, are gone. This is a bitter reality that cannot be avoided.

“Rest in eternity, my friend. Your pain is now over. All the suffering you experienced is now gone. My heart aches, my chest tightens. The news of your departure is so piercing. It is still so clear in my memory—your crisp laughter, your melodious voice, even the little jokes that always enlivened our days.”

It is not easy for me to let you go. It is not easy to erase all the memories we carved together. It feels like just yesterday we shared stories, laughed together, talked about light but always deep things. But, who are we to fight fate? God has already told us about our life journey, and we can only accept His scenario.

This separation is indeed so suffocating. However, letting go and accepting is the only way even though tears continue to flow. Every moment we have ever gone through together has now turned into memories. Those memories will always be beautifully stored in our memories.

My friend, we have met.

We have told each other about life. There is laughter, even though sometimes our hearts are unable to laugh completely. There is sorrow that we cannot always cry. Life is a long journey filled with happiness and sadness, but we always go through it together. Now, your warm smile and laughter have gone with the wind, leaving a soft whisper that carries your name slowly away.

Thank you, friend.

Thank you for being an amazing friend. You are always there in every twist and turn of life, both bitter and sweet. You never fail to support me with love and sincerity. You are the spice in my life’s journey, the rainbow that appears after the storm subsides. We know that a meeting that begins with kindness will never truly end in separation. There is no reason to forget, even when distance separates.

With tears that never stop, I say goodbye, friend. No one wants to be apart, but fate has spoken. The memories we created together will always be the storyline that fills the void when loneliness strikes.

Now you are gone, far away I can’t reach, I can’t embrace. But, my prayers will always accompany you. In this corner of my heart, I will dedicate every prayer to you, I will entrust every hope to the wind that carries your name to eternity. You are like a hero who fell on the battlefield, carrying millions of memories on your shoulders, with great determination and countless dreams.

We are comrades in struggle.

So far, we have strengthened each other, always there for each other in every step and test. We face all challenges with courage and never give up. With you, all difficulties feel lighter. With you, every step feels meaningful.

Now, our journey has changed. You have reached the end first, but our friendship lives on in every beat of my heart. The gift of time is memories. And memories of you, my friend, will always be preserved in this heart.

To my comrade in struggle, Bunda Mulyani binti Mulyono, who has returned to Rahmatullah on October 10, 2024 in Hong Kong, on Thursday at five in the afternoon. You will always be remembered, and my love for you will never fade. []

(Visited 174 times, 1 visits today)
Avatar photo

By Sarmini

One thought on “Ada Cerita di Setiap Perjalanan”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.